Perubahan fisik yang dialami seseorang setelah melakukan aktivitas fisik sehari-hari dapat dilihat dengan mata telanjang. Setelah membuat komitmen tersebut, terutama jika seseorang terbiasa dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak, orang-orang mungkin mengalami penurunan berat badan, bergerak lebih cepat, dan bahkan tampak lebih muda, suatu perubahan yang mungkin terkait dengan dampak positif olahraga terhadap tidur.
Manfaat kesehatan mental yang terkait dengan olahraga setiap hari tidak terlalu signifikan, namun tidak kalah bermanfaatnya. Menurut Mental Health Foundation, aktivitas fisik melepaskan bahan kimia di otak yang berdampak positif pada suasana hati, menjadikan olahraga sebagai alat yang dapat digunakan siapa saja untuk meningkatkan kesehatan mentalnya. Saat orang memikirkan manfaat aktivitas fisik, mereka dapat mengingat pengaruh olahraga terhadap kesehatan mental berikut ini.
• Berolahraga dan mengurangi stres: Jajak pendapat Gallup tahun 2022 menemukan bahwa 40% orang dewasa di seluruh dunia mengalami tingkat stres yang tinggi. Jajak pendapat tersebut, yang menyurvei orang dewasa di 142 negara dan wilayah, menyoroti pentingnya stres sebagai masalah kesehatan global. Gejala fisik stres yang paling umum termasuk kesulitan tidur, berkeringat, dan kehilangan nafsu makan, yang dipicu oleh pelepasan hormon stres epinefrin dan norepinefrin dalam jumlah besar di dalam tubuh, catat MHF. Hormon-hormon ini meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Olahraga dapat membantu mengurangi stres, dan MHF mencatat bahwa orang dewasa yang aktif diketahui memiliki tingkat stres yang lebih rendah dibandingkan orang dewasa dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.
Latihan dan Harga Diri: Sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan dalam Journal of Sports Medicine and Physical Fitness membandingkan 352 peserta berusia antara 20 dan 40 tahun dengan 350 peserta dengan usia yang sama yang telah berolahraga setidaknya dua hari dalam seminggu enam bulan terakhir. Studi tersebut menilai berbagai karakteristik masing-masing kelompok, dan para peneliti pada akhirnya menyimpulkan bahwa orang yang berolahraga memiliki tingkat harga diri yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak berolahraga. Oleh karena itu, penulis penelitian merekomendasikan olahraga sebagai metode pilihan untuk meningkatkan harga diri.
• Olahraga dan depresi: Sebuah tinjauan sistematis dan analisis jaringan dari uji coba terkontrol secara acak menemukan bahwa olahraga merupakan pengobatan yang efektif untuk depresi. Tinjauan dan analisis tersebut, yang diterbitkan pada tahun 2024 di jurnal medis peer-review BMJ, meninjau 218 penelitian unik yang melibatkan lebih dari 14.000 partisipan. Jalan kaki, joging, yoga, dan latihan kekuatan terbukti sangat efektif dalam mengobati depresi, yang menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia mempengaruhi sekitar 280 juta orang di seluruh dunia.
Manfaat fisik dari aktivitas fisik sehari-hari mungkin yang paling jelas. Namun, olahraga teratur juga dapat berdampak besar pada kesehatan mental seseorang.