
Keuskupan Agung New York sedang menyelesaikan penjualan gereja Katolik East Harlem yang bersejarah kepada pengembang real estate, dengan alasan kondisi bangunan tersebut sudah rusak.
Kahen Development Group akan menghabiskan $5 juta untuk membeli Gereja Rosario Suci dan pastoran di sebelahnya di East 119th Street, menurut dokumen yang diajukan Jumat di Mahkamah Agung Manhattan. Penjualan tersebut mencakup “hak udara” seluas 4.930 kaki persegi atas situs tersebut, menurut catatan.
Gereja ini berdiri sejak tahun 1900.
Gereja Kebangkitan Romawi ini dibangun sebelum jalur kereta bawah tanah pertama di Kota New York, pada saat East Harlem masih bertransformasi dari daerah pedesaan menjadi lingkungan pemukiman padat. Bangunan ini telah berdiri selama lebih dari 124 tahun, namun catatan properti menunjukkan bahwa bangunan tersebut telah bobrok dalam beberapa dekade terakhir. Keuskupan agung menggabungkan paroki tersebut dengan Gereja St. Paul di East 117th Street sebelum menonaktifkan gedung tersebut pada tahun 2017, menurut catatan.
Erica Fernandez, yang keluarganya tinggal di sebelah gereja selama 20 tahun, masih ingat duduk di bangku gereja pada hari Minggu. Dia mengenang bagaimana umat paroki mendoakan ibunya ketika dia jatuh sakit dan meninggal sebelum gereja ditutup.
“Ini sangat indah dan sangat menonjol di lingkungan ini,” kata Fernandez, 48 tahun. Jika menghancurkannya, katanya, “akan merugikan masyarakat.”
Gereja ini terletak di blok perumahan dan pemilik baru dapat menghancurkannya dan menggantinya dengan apartemen. Pengembang tidak menanggapi permintaan komentar. Ariel Property Advisors, agen real estate yang membantu keuskupan agung dalam penjualan tersebut, menolak berkomentar tentang masa depan gereja tersebut.
Penjualan tersebut sedang menunggu persetujuan akhir pengadilan negara bagian, yang diperlukan karena properti tersebut merupakan situs keagamaan.
“Saya sedikit takut karena saya tidak tahu bangunan apa yang akan mereka bangun di sini,” kata Daniel Fernandez, ayah Erica.
Foto-foto yang dirilis dalam catatan pengadilan menunjukkan bangku gereja dan altar tertutup debu dan setidaknya satu tangganya runtuh. Catatan menunjukkan pengembang yang berafiliasi dengan Institut Seni Amerika Latin berencana membeli gereja tersebut dan mengubahnya menjadi museum awal tahun ini, namun membatalkannya setelah perkiraan konstruksi menunjukkan bahwa diperlukan biaya hingga $44 juta untuk mengubah bangunan tersebut menjadi museum kutipan.
Kardinal Timothy Dolan menulis dalam dekrit tahun 2017 bahwa keuskupan agung berencana menjual gereja tersebut “karena beban keuangan yang sangat besar untuk memulihkan dan memelihara bangunan tersebut serta kurangnya sumber daya keuskupan , akan dihapus dan dipertahankan oleh Gereja Katolik,” tulisnya.